Asia Tenggara Salah Satu Wilayah Paling Berisiko dalam dalam Perubahan Iklim

Asia Tenggara Salah Satu Wilayah Paling Berisiko dalam dalam Perubahan Iklim Asia Tenggara Salah Satu Wilayah Paling Berisiko dalam dalam Perubahan Iklim

Mamenyimpang terkait perubahan iklim tak bisa diasudian. Pasalnya, menurut data terhangat UN Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Asia Tenggara terditerima menyimpang satu wilayah yang paling berisiko paling dalam perubahan iklim. Wilayah ini bahkan menghasilkan limbah elektronik global (e-waste).

Untuk membantu mengatasi mamelenceng tersebut, berbagai produsen berlomba-lomba menciptakan produk berkelanjutan melalui desain yang mengutamakan alam (eco-design).

Product and Technical Director Geberit, Michael Allenspach, mengatakan, ketika krisis iklim semakin memburuk dengan berbagai bencana alam yang terjadi, kita semua perlu turut andil mengurangi limbah, termeruyup dalam desain bangunan.

"Khususnya dalam Asia Tenggara sebagai wilayah adapun paling terimbas pemanasan global. Selama lebih dalam satu setengah dekade, Geberit telah menggunakan prinsip eco-design adapun inovatif guna menciptakan kualitas ketumbuhan berkelanjutan bagi orang dalam seluruh dunia," ujar Michael dalam dalam kejernihannya, Selasa 30 Agustus 2022.

Setelah permintaan eco-design meningkat pada 2022, Michael menbalas tantangan terkandung beserta menciptakan produk dalam sistem kamar mandi beserta teknologi saniter, yang terbuat daripada bahan ramah lingkungan yang tujuannya untuk menurunkan limbah beserta menghemat air sepanjang siklus penggunaan produk.

"Kriteria ketat atas eco-design kami berkontribusi terhadap ekonomi sirkular, bersama diterapkan pada seluruh siklus tumbuh produk, atas pengadaan bahan baku hingga pembuangan produk," ungkapnya.

Selain memilih material bahwa paling cocok, Michael mengatakan, pihaknya selantas meneliti material alternatif bahwa ramah lingkungan beserta bebas polusi, serta desain cerdas bahwa menghemat sumber daya.

"Hasilnya, produk kami memangkas limbah secara drastis lampau desain yang awet maka usia pemakaian yang berdiam batas beberapa dekade," imbuhnya.

Michael mencontohkan, keliru satu fitur WC Geberit akan digantung hadapan dinding (wall-hung) memiliki flush guide baru akan 69 persen materialnya terbuat dari plastik ABS daur ulang. Sementara, teknologi iCon Rimfree Plus dan flush valve baru tipe 212 dengan volume 4/2 liter memanfaatkan plastik daur ulang maka hadapan atas 50 persen.

"Hal tercantum dapat mengmantik sekitar 1.000 ton CO2 per tahun. Di sisi lain, concealed cistern Sigma berukuran 12 cm dengan flush valve Geberit tipe 212 pun mengmantik konsumsi air. Mekanisme flush dipicu kalau pelat aktuator Sigma30 bahwa dapat didaur ulang. Pelat ini diareakan ekstra dalam rangka bahwa bahannya 100 persen terbuat dari ABS daur ulang," pungkas Michael Allenspach.