MAKNA DAN GERAKAN TARI JAIPONG (JAIPONGAN)

Tari jaipong merupakan sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda yang berasal dari wilayah Karawang dan Bandung yang sangat populer di Indonesia. Tarian ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu. Maka dari itu, Tari jaipong akhirnya terkenal karena gerakan-gerakannya yang sangat enerjik, unik dan sederhana.

Makna Tari Jaipong
Tari Jaipong pertama dikenalkan oleh Gugum Gumbira dengan sebutan Ketuk Tilu. Menurut buku Gugum Gumbira; Dari ChaCha ke Jaipongan, gerakan-gerakan Tari Jaipong dikenal dengan istilah 3G, yaitu singkatan dari Geol (gerakan pinggul memutar), Gitek (gerakan pinggul menghentak), dan Goyang (gerakan ayunan pinggul tanpa hentakan). Orang-orang umumnya mengenali bahwa Jaipongan adalah tari Sunda yang memiliki gerak dinamis, atraktif dan sensual dengan iringan irama musik yang bernada riang sehingga mampu mengundang orang untuk ikut bergoyang.

Saat ini Tari Jaipong disebut identik dengan perempuan Sunda. Gerakannya dianggap menggambarkan karakteristik perempuan Sunda masa kini. Misalnya, gerakan cinges, yaitu gerakan badan dan kaki yang menggambarkan sosok perempuan yang gesit untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan dengan antusias. Lalu ada gerakan galeong, ciri khasnya berupa lirikan mata serta senyum genit yang menggambarkan karakter perempuan yang centil.

Gerakan tangan dan kaki yang terbuka lebar menggambarkan perempuan Sunda masa kini memiliki karakter yang jujur dan kuat. Sedangkan liukan tubuh yang lentur dari ujung kepala hingga kaki menggambarkan karakter perempuan Sunda yang lembut dan tidak kaku.

Gerakan Tari Jaipong
Tari Jaipong memiliki gerakan khas. Berikut beberapa gerakan Tari Jaipong:
1. Bukaan
Bukaan merupakan gerakan yang dilakukan ketika mengawali tarian. Penari memulainya dengan memutari panggung sembari memainkan selendang yang disampirkan di lehernya.

2. Pencukan
Gerakan Pencukan merupakan gerakan cepat yang diiringi musik bertempo cepat. Gerakan ini merupakan gerakan yang penuh semangat dan sanggup membawa penonton menikmatinya.

3. Ngala
Ngala merupakan gerak yang memiliki suatu titik pemberhentian atau patah-patah. Gerakan tersebut dilakukan dengan cepat.

4. Mincid
Mincid adalah gerakan perpindahan dari satu gerak ke gerak lain. Gerakan tersebut dilakukan setelah gerakan Ngala.